fbpx

Whatsapp

Klinik Gigi Jujur dan Transparan

3 Resiko Veneer Gigi dan Langkah Pencegahannya

Resiko Veneer Gigi

Resiko Veneer Gigi

Artikel ini sudah direview dan diedit oleh drg. Sandra Intan.

Senyum cantik dengan gigi yang putih menjadi idaman banyak orang, khususnya wanita. Tak cukup dengan membersihkan gigi secara rutin, ada perawatan khusus yang sekarang sedang banyak diminati orang, terutama oleh para selebritas, yakni veneer gigi.

Veneer gigi adalah tindakan yang dilakukan dengan menempelkan lapisan tipis dari bahan porselen ataupun komposit. Dengan cara ini, orang bisa mendapatkan gigi yang terlihat putih dan juga senyum yang cantik.

Hanya saja, veneer ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Dalam praktiknya, ada risiko veneer gigi yang perlu kamu waspadai, terutama ketika kamu menggunakan layanan veneer yang dikerjakan oleh tenaga yang tidak kompeten. Berikut ini adalah 3 contoh resiko veneer yang perlu sahabat Orange perhatikan:

Veneer yang Tidak Terlihat Natural

Veneer Tidak Terlihat Natural

  1. Warna veneer tidak sesuai

Resiko veneer gigi yang pertama dan sering terjadi adalah adanya ketidaksamaan antara veneer dengan gigi asli. Ataupun yang juga sering terjadi adalah warna veneer yang terlalu putih.

Ketika terjadi kesalahan seperti ini, hal yang bisa dilakukan adalah mengganti veneer lama dengan veneer baru dengan warna yang lebih sesuai.

  1. Lapisan email terkikis terlalu banyak

Pemasangan veneer gigi dilakukan dengan mengikis sedikit lapisan email gigi. Namun, ada batas maksimal pengikisan ini boleh dilakukan.

  1. Bentuk veneer tidak sesuai

Bentuk dari veneer yang baik adalah yang sesuai dengan bentuk anatomi gigi. Pada beberapa orang, sering kali terjadi bentuk veneer yang tidak sesuai dengan bentuk anatomi gigi. Misalnya, bentuk veneer yang tampak bulat, bentuknya terlalu kotak, atau bahkan kerap kali ditemukan veneer yang menempel di gigi satu dengan gigi sebelahnya.

Padahal seharusnya antar gigi terdapat celah atau spasi kecil untuk kita bisa dengan mudah melakukan pembersihan gigi.

Seperti yang disebutkan pada point 1, jika hal seperti ini terjadi, maka mau tidak mau harus mengganti veneer yang lama dengan veneer baru dengan bentuk yang sesuai dengan anatomi gigi.

Lalu, bagaimana cara terbaik dalam meminimalkan terjadinya resiko veneer gigi tersebut? Metode terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi sebelum melakukan pemasangan veneer. Dan lakukan pemasangan veneer ini di dokter gigi yang kompeten. Dengan begitu, kamu bisa memiliki gigi yang bagus, sehat, dan senyum yang cantik.

Ingin konsultasi lebih jauh mengenai veneer? Tinggalkan nomor telpon kamu pada form di bawah dan kami akan segera menghubungi kami.

 

Kami akan Segera Menghubungi Kamu






    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *