Artikel ini sudah direview dan diedit oleh drg. Sandra Intan.
Gusi adalah jaringan lunak, berserat, serta berisi pembuluh darah yang menyelimuti tulang rahang. Sayangnya, gusi ini juga sensitif terhadap benturan atau gesekan, seperti menyikat gigi terlalu keras atau melakukan dental flossing yang tidak hati-hati, dapat menyebabkannya gusi menjadi luka dan berdarah.
Kenapa Gusi Bisa Membengkak?
Ada beberapa gangguan yang terjadi pada gusi, salah satunya adalah pembengkakan. Gusi bengkak biasanya diiringi dengan warna kemerahan, terasa sakit jika ditekan, hingga teksturnya menjadi lunak. Ada pembengkakan yang menonjol di sebelah gigi, ada juga pembengkakan yang mulai menyembunyikan struktur gigi.
Nah, agar lebih jelas berikut ini adalah penyebab pembengkakan pada gusi yang perlu Sahabat Orange ketahui.
- Peradangan Gusi
Peradangan (gingivitis) merupakan penyebab umum gusi bengkak. Peradangan ini ditandai dengan perubahan warna pada gusi, pembengkakan atau pembesaran dari gusi, rasa sakit, dan konsistensi gusi terasa lunak. Penyebabnya adalah kebersihan gigi yang tidak terjaga sehingga plak berkumpul di sepanjang garis gusi.
Lama-kelamaan, plak akan bercampur dengan mineral dari air ludah dan mengeras sehingga terbentuklah karang gigi. Sebenarnya, jika segera ditangani, gingivitis bukan gangguan yang berbahaya. Namun karena banyak dari kita yang menganggapnya sepele, Gingivitis atau peradangan gusi ini bisa berkembang menjadi periodontitis.
- Perubahan Hormon Saat Hamil
Kondisi hormon saat hamil dapat meningkatkan aliran darah ke gusi yang menyebabkannya menjadi mudah teriritasi. Selain itu, naik turun hormon selama kehamilan dapat menghambat kemampuan tubuh dalam melawan bakteri penyebab iritasi gusi. Oleh karena itu bagi kamu yang sedang hamil, jangan lupa untuk rutin cek kondisi kesehatan selama hamil, termasuk kesehatan gigi dan mulutmu, serta penuhi nutrisinya lewat vitamin dan makanan yang bergizi.
- Kekurangan Vitamin
Sebenarnya, kekurangan vitamin C dan B sangat beresiko untuk tubuh, tetapi untuk kesehatan gigi dan mukut sendiri kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi rentan teriritasi. Untuk memenuhi asupan vitamin C dan B, selain lewat suplemen tambahan yang dijual bebas di apotek, kamu juga bisa memperoleh vitamin C dan B dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
- Sariawan
Infeksi yang dapat disebabkan oleh trauma, dan juga oleh virus ini juga berpotensi untuk membuat gusi bengkak. Bedanya, sariawan biasanya disertai dengan bintik putih di tengahnya. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan sariawan secara instan namun fungsi obat-obatan di sini adalah untuk mempercepat proses penyembuhannya, serta mengurangi rasa sakit yang terasa.
Tindakan Medis untuk Gusi Bengkak
Jika sudah diketahui penyebabnya akan lebih mudah bagi dokter gigi untuk memutuskan mana perawatan yang paling tepat. Pada kasus gingivitis dokter umumnya akan melakukan scaling atau pembersihan plak dan karang gigi, edukasi tentang cara menjaga kesehatan gusi, serta apabila diperlukan dokter akan meresepkan obat untuk membantu penyembuhan gingivitis ini.
Namun, jika terlambat ditangani, gingivitis yang dengan pembengakakan yang cukup besar mungkin memerlukan tindakan pembedahan. Dan juga gingivitis yang dibiarkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jaringan penyangga gigi.
Sedangkan untuk ibu hamil mungkin diperlukan pemeriksaan lebih lanjut sebab ada beberapa perawatan dan obat-obatan yang sebaiknya dihindari pada saat hamil, karena dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang janin.
Agar Sahabat Orange tidak mengalaminya, meminimalisir terjadinya gusi bengkak dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, tentu dengan meningkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap harinya seperti rutin menyikat gigi minimal 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
Kedua, perhatikan asupan air putih, nutrisi, dan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga agar meningkatnya imunitas tubuh. Terakhir, jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan dan kebersihan gigi secara rutin ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali.
Nah, buat Sahabat Orange yang sedang mangalami permasalahan gusi, yuk konsultasikan dengan dokter gigi di Orange Dental.
Kamu bisa melakukan reservasi ke cabang Orange Dental terdekat dan chat customer care kami dengan klik tombol whatsapp dibawah ya!
Kami tunggu kedatangannya di Orange Dental.
Benarkah Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Demam?
Pada proses pertumbuhan gigi, tidak jarang diikuti oleh peningkatan suhu tubuh bayi. Ketika gigi pertama kali muncul ke permukaan gusi si bayi, hal ini dapat diiringi dengan peningkatan volume air liur, rasa tidak nyaman dan gatal pada gusi, serta bayi menjadi lebih sensitif dan rewel.
Jadi jangan heran apabila melihat bayi-bayi yang hobi sekali menggigit jari atau benda-benda di sekitarnya. Selain itu, tumbuh gigi ini juga menyebabkan peningkatan suhu pada tubuh bayi atau anak-anak tetapi belum dikategorikan sebagai demam.
Ketika bayi mulai menunjukkan gejala demam, seperti kenaikan suhu tubuh hingga 38 derajat, mata memerah, dan hidung berair ketika tumbuh gigi maka perlu diwaspadai kalau gejala tersebut disebabkan oleh faktor lain, seperti infeksi virus, infeksi bakteri, efek samping imunisasi, dan lain-lain.
Gejala Normal Tumbuh Gigi Pada Bayi
Agar Sahabat Orange bisa tenang mendampingi si kecil yang sedang mengalami fase ini, berikut beberapa gejala normalnya:
- Gusi terasa gatal, sakit, lunak, atau membengkak.
- Bayi menjadi hobi menggigit benda yang ada dalam jangkauannya.
- Lebih rewel dan susah tidur.
- Produksi air liur meningkat.
- Berkurangnya nafsu makan yang diakibatkan oleh rasa tidak nyaman pada gusinya.
Meskipun diiringi banyak drama, efek samping tumbuh gigi pada bayi ini bisa diminimalisir melalui beberapa cara. Pertama, usap permukaan gusi bayi menggunakan washlap bersih yang telah direndam air hangat. Usap dan tekan perlahan untuk mengurangi rasa gatal dan bengkak.
Kedua, gunakan teether yang telah didiamkan beberapa saat di dalam lemari es. Teether ini selain bisa meredakan gatal pada gusi juga dapat merangsang pertumbuhan gigi pada bayi. Tetapi penggunaan teether ini harus tetap diawasi dan dibatasi. Ketiga, jangan memberikan produk tumbuh gigi pada bayi meskipun telah diklaim aman dan dijual bebas. Produk ini hanya boleh diberikan jika telah disetujui oleh dokter anak dan dokter gigi.
Selanjutnya, kalian boleh melakukan kunjungan ke dokter gigi anak apabila terjadi kejanggalan pada saat tumbuh gigi, seperti gusi menjadi infeksi atau radang, gigi tumbuh tidak seperti umumnya, sariawan yang tidak kunjung sembuh, dan gejala buruk lainnya.
Selain itu, pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk mengecek kesehatan gigi bisa dilakukan saat bayi sudah mengalami tumbuh gigi pertama. Hal ini dilakukan selain untuk memeriksakan keadaan giginya secara rutin, tapi juga untuk membiasakan anak untuk melakukan kunjungan ke dokter gigi. Sehingga tidak terjadi drama anak takut ke dokter gigi.
Buat Sahabat Orange yang memiliki pertanyaan atau keluhan seputar pertumbuhan gigi bayi ini, kalian bisa melakukan reservasi untuk konsultasi dengan dokter gigi di Orange Dental dengan klik tombol whatsapp di bawah ini.
Kami tunggu kedatangannya di Orange Dental, ya!